RDPU atau Rapat dengar pendapat umum di Komisi X DPR RI bersama Komunitas Pena Emas Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia dan Perkumpulan Hononer K2 Indonesia di Jakarta, Selasa (28/1/2020). Dalam rapat juga hadir seorang tenaga honorer yang sudah berusia 56 tahun sekeligus mewakili tenaga honorer teknis lainnya.
Ibu Nunik sebagai tenaga honorer yang sudah berusia 56 tahun Menangis dalam Rapat dengan komisi X saat menceritakan nasib dirinya dan tenaga teknis kependidikan di depan pimpinan serta anggota Komisi X DPR RI.
Kata Nunik Pemerintah itu hanya memerhatikan nasib guru sedangkan tenaga kependidikan tidak dianggap.
"Namanya satu sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan itu satu paket. Selama ini yang disuarakan guru saja. Lah, kami yang tata usaha, operator, penjaga sekolah, kan bekerja juga. Sama-sama status honorer Kategori 2," ujar Nunik
Nunik menyebut, saat ini usianya sudah 56 tahun. Itu berarti dua tahun lagi akan pensiun.
Sampai saat ini, belum ada penegasan soal nasib mereka.
"Apakah saya akan pensiun sebagai honorer? Bagaimana dengan jasa saya lebih dari 30 tahun," kata Nunik sambil isak tangis tersedu-sedu.
Bu Nunik meminta kepada Komisi X DPR RI untuk memperjuangkan nasib honorer K2 tenaga teknis pendidikan.
Jangan sampai dalam kebijakan pengangkatan honorer menjadi PNS maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja tenaga teknis tidak bisa terakomodir.
"Kenapa harus membedakan kami dengan guru? Kami ini satu kesatuan," ujar Nunik.
Sumber: JPNN.com
Posting Komentar untuk "30 tahun Mengabdi, Inilah Harapan Ibu Nunik, Seorang Honorer Berusia 56 Tahun "
Ketik Komentar anda disini